Katakanlah yang baik atau diam

Ditengah-tengah gencarnya para umat muslim yang menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjarakan terkait tuduhan penghinaan terhadap Al-Quran, justru beberapa hari ini muncul atau beredar sebuah foto Ahok yang sedang berjabat tangan dengan Muhammad Rizieq Shihab atau lebih dikenal Habib Rizieq ketua Fron Pembela Islam (FPI).
Foto yang nampak mesra (rukun) dan beredar di media sosial tersebut seakan menggambarkan keharmonisan hubungan diantara keduanya, seolah berbalik 180 derajat dengan kondisi yang terjadi saat ini, terlepas dari pro dan kontra terhadap penilaian orang, namun ada maksud dan tujuan dibuatnya foto editan tersebut, mungkinkah dan sekali lagi mungkin maksud si pengedit foto ingin menunjukkan bahwa jika hal tersebut terjadi seperti yang tampak pada foto alangkah indahnya dunia ini, setiap orang bisa hidup berdampingan penuh toleransi, menerima adanya perbedaan antar Etnis, Suku, Agama dan Budaya (ber-Husnudzon).

Dan tentu saja foto yang beredar tersebut membuat geram seluruh pengikut Habib Rizieq, mereka tidak rela idolanya dibuat seolah bersanding dan berjabat tangan mesra dengan Ahok si kafir yang telah menghina Al-Quran.
Dalam akun instagram resmi Dewan Pimpinan Pusat FPI @dpp_fpi memuat foto dengan judul "Awas Ahok & pendukungnya Tukang Fitnah", disertai foto editan dan foto asli dengan kicauan: "Kehabisan bahan untuk menyerang akhirnya mereka menggunakan segala cara untuk memojokkan Imam Besar FPI. "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya".

Dalam kicauan tersebut @dpp_fpi mendapat like sebanyak 4000 lebih, sementara ada sekitar 700 lebih yang mengomentari kicauan tentang foto editan yang konon dibuat oleh seorang maestro Photoshop Indonesia itu, seperti biasa ada dukungan dan ejekan antar sesama follower, ada yang membela Ahok dan sebaliknya, seperti komentar @sabarweh yang menjawab komentar dari @z33m4: "Ahok juga manusia, berhak bertobat. Urusan dosa ahok, ya itu urusan ahok sama Allah. Kita disini doakan semoga Pak Ahok diberi hidayah. Bukan ngelaknat. Jangan sok tau juga, siapa tau Ahok bener bener dapet hidayah. Allah menerima tobatnya. Kita gak usah ngomong darah nya halal bla bla bla. Kamu Islam kan.. Tapi ucapan mu gak mencerminkan Islam. Zaman nabi muhammad dulu banyak non Islam masuk Islam karena tertegun oleh Islam yang santun. Lah kamu malah ngomong yang gak pantes buat di omongin ke sesama manusia. Semoga kamu juga di beri hidayah ya. Semoga rejekimu lancar, sehat terus dan nikmat Allah terus bersamamu. Aamiin. Dan semoga kamu berbicara dengan cara yang dewasa ya", begitu tulis akun @sabarweh.


Ada komentar @muksin_st yang mengecam: "Allahu Akbar...singkirkan pemimpin kafir dari indonesia yang hanya bisa menghina Islam", lalu dibalas dengan komentar @liinaa_dewi: "Lihat diri sendiri sebelum mudah mengatakan manusia lainnya kafir..yang berhak mnentukan kafir adalah Allah bukan sesama manusia itu karena hati dan tujuan manusia hanya Allah yang tau kebenarannya sedangkan manusia hanya mampu berkata melalui lisannya yang isinya menyesuaikan dengan inginnya".
Disusul komentar yang lain @kevinadiwilaga: "Apakah larut dalam kedendaman terhadap seseorang atau kelompok itu di bolehkan dalam islam? setau saya kan tidak, malah agamaku ini mengajakan tentang kasih sayang, pemaaf dan ikhlas bukan?


Semoga saja kisruh tentang foto editan tersebut tidak melebar, dan semoga saja masalah penghinaan terhadap Al-Quran oleh si kafir Ahok segera terselesaikan, mari kita serahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada para pemangku hukum di negara kita yang tercinta ini, jika sudah diproses secara hukum apapun hasilnya mari kita terima dengan hati yang jernih dan kepala dingin. Karena sebaik-baiknya umat muslim adalah yang dapat memafaakan saudaranya, toh semua manusia yang hidup di dunia ini merupakan ciptaan Allah Azza Wa Jalla, terlepas apapun agamanya.
Sebagai umat muslim marilah menjadi pribadi yang santun, pemaaf seperti Rasulullah Nabi besar junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

0 komentar:

Posting Komentar